Perbandingan Teknologi AI di 3 Negara Asia
Kali ini saya akan membahas perbandingan sistem cerdas uang elektronik atau (electronic-money) dari tiga negara di Asia, yaitu Indonesia, Jepang dan Hongkong. E-money sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berbasis chip (kartu) dan berbasis server.
Penggunaan kartu e-money di Jepang lebih luas karena selain untuk pembayaran transportasi, kartu ini bisa digunakan untuk belanja di pusat perbelanjaan, membeli kopi di kafe dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Dengan adanya teknologi uang elektronik ini, kita tidak perlu lagi untuk mengantri untuk membeli tiket secara manual atau repot untuk mengeluarkan uang dari dompet saat ingin berbelanja. Cukup dengan tap kartu pada mesin yang ada. Dari teknologi uang elektronik dari masing-masing tiga negara di atas, hanya Indonesia yang masih dikenakan biaya saat melakukan pengisian saldo.
https://www.cermati.com/artikel/berbeda-dari-indonesia-isi-ulang-e-money-di-6-negara-ini-gratis
https://finance.detik.com/moneter/d-3647533/isi-ulang-e-money-di-negara-lain-kena-biaya-enggak-ya
INDONESIA
Di Indonesia, penggunaan uang elektronik sudah banyak sekali. Selain lebih praktis, saat ini sudah banyak layanan yang menerima pembayaran menggunakan uang elektronik. Produk uang elektronik berbasis chip pertama kali yang ada di Indonesia adalah Flazz milik Bank BCA pada tahun 2007, kemudian diikuti e-money milik Bank Mandiri pada tahun 2009 dan mucul kartu-kartu yang lain seperti Brizzi (Bank BRI) dan TapCash (Bank BNI). Sedangkan produk yang berbasis server, seperti T-Cash milik provider Telkomsel atau Dompetku milik Indosat.
Penggunaan e-money dengan kartu tidak mengharuskan memiliki akun rekening bank, kalian bisa mengisi saldo kartu e-money tersebut di minimarket atau bisa di setiap halte TransJakarta. Pengisian ini akan dikenakan Rp1.500, jadi jika kalian isi Rp20.000 maka saldo yang terisi adalah Rp18.500. Fee tersebut akan dipergunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan memperbanyak tempat isi ulang. Berbeda jika kalian mengisinya di ATM atau bank penerbit tidak akan dikenakan biaya. Kartu e-money ini dapat digunakan untuk membayar tol, bayar parkir, naik transportasi umum seperti kereta commuter line atau TransJakarta dan juga dapat digunakan untuk belanja.
Sedangkan e-money berbasis server, pengguna diharuskan terhubung dengan internet untuk melakukan setiap transaksinya dan pengguna juga tidak direpotkan dengan membawa kartu karena saldo/uang tersebut sudah ada diperangkat pribadi mereka (smartphone). Untuk transaksinya hanya perlu login ke dalam aplikasi, lalu memasukan password atau PIN, kemudian scan barcode atau tap ke mesinnya. Saat ini sudah banyak disediakan di tempat-tempat makan atau di kafe-kafe.
JEPANG
Jepang terkenal akan kemajuan teknologinya yang pesat, bahkan bisa mengimbangin perkembangan teknologi di Eropa dan Amerika. Uang elektronik sudah lama hadir di negeri sakura ini sejak tahun 2001. Kartu e-money yang terkenal di negara ini adalah Suica dan Pasmo.
Kalau kalian pergi ke Jepang, kartu Suica dapat dibeli di JR bagian Timur Jepang, sedangkan kartu Pasmo dapat kalian beli di stasiun kereta bawah tanah Tokyo ataupun perusahaan kereta lainnya. Pengisian saldo maksimal pada e-money adalah 10.000 Yen dengan deposit kartunya sebesar 500 Yen. Saat melakukan isi ulang atau top-up, pengguna tidak akan dikenakan biaya sama sekali.
HONGKONG
Hongkong pertama kali menerbitkan kartu elektronik pada tahun 1997 yang digunakan untuk melakukan pembayaran di sektor transportasi, seperti Hongkong Tramways, Mass Rapid Transit (MRT), Citybus, Coral Sea Ferry dan lain sebagainya. Kartu e-money yang terkenal di negara ini adalah Octopus Card, dimana maksimal pengisian saldonya adalah HK$1.000. Saat melakukan isi ulang, pengguna tidak dikenakan biaya tambahan atau fee.
Teknologi e-money di Hongkong menggunakan skema sharing cost, dimana pihak penerbit kartu e-money dan pihak jasa transportasi bekerja sama menanggung semua biaya infrastruktur e-money. Sehingga, beban biaya penerbit kartu e-money berkurang.
KESIMPULAN
Dengan adanya teknologi uang elektronik ini, kita tidak perlu lagi untuk mengantri untuk membeli tiket secara manual atau repot untuk mengeluarkan uang dari dompet saat ingin berbelanja. Cukup dengan tap kartu pada mesin yang ada. Dari teknologi uang elektronik dari masing-masing tiga negara di atas, hanya Indonesia yang masih dikenakan biaya saat melakukan pengisian saldo.
https://www.cermati.com/artikel/berbeda-dari-indonesia-isi-ulang-e-money-di-6-negara-ini-gratis
https://finance.detik.com/moneter/d-3647533/isi-ulang-e-money-di-negara-lain-kena-biaya-enggak-ya
Komentar
Posting Komentar